untuk pemahaman. linux.

IP Masquerade

At » 23.13 // 0 Comments »

IP Masquerade adalah salah satu fasilitas di Linux yang memungkinkan komputer yang tidak memiliki nomor IP resmi dapat tersambung ke internet melewati komputer Linux. IP Masquerade dibutuhkan jika jaringan Anda mempunyai nomor IP resmi yang lebih sedikit daripada jumlah komputer yang ada. Selain menjembatani kekurangan nomor IP, IP Masquerading dengan digabungkan ipchains atau ipfwadm juga dapat menjadi filter paket-paket yang keluar masuk. Dapat diibaratkan, mesin Linux berfungsi sebagai gateway.

Cara kerja IP Masquerade dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Mesin klien diseting dengan menempatkan mesin Linux sebagai gatewaynya.
  2. Jika ada paket dari klien ke mesin Linux, IP Masquerade akan membuat nomor port baru, header IP baru berdasarkan IP mesin Linux, dan menyimpan paket aslinya. Paket tersebut kemudian diteruskan ke internet lewat koneksi PPP atau SLIP.
  3. Jika ada paket baru dari Internet, IP Masquerade akan mencocokkan dengan nomor port. Jika sesuai dengan nomor port yang telah dibuat sebelumnya, maka paket tersebut dibungkus kembali dengan header yang telah disimpan sebelumnya, dan diteruskan kepada klien.
  4. Baik klien maupun host di Internet yang mengirimkan paket tidak pernah merasakan perbedaannya.
Untuk menjalankan IP Masquerade pada mesin Linux dengan Kernel 2.2.x, Anda membutuhkan :

  1. Kernel 2.2.x atau berikutnya
  2. Modul kernel yang dapat dijalankan, minimal versi 2.1.121 atau berikutnya
  3. Jaringan dengan menggunakan TCP/IP yang telah berjalan dengan baik.
  4. Koneksi ke internet untuk mesin Linux
  5. IP Chains versi 1.3.8 atau berikutnya
Sedangkan pada Kernel versi 2.0.x Anda membutuhkan :

  1. Kernel 2.0.x atau berikutnya
  2. Modul kernel yang dapat dijalankan, minimal versi 2.0.0 atau berikutnya
  3. Jaringan dengan menggunakan TCP/IP yang telah berjalan dengan baik.
  4. Koneksi ke internet untuk mesin Linux
  5. Ipfwadm versi 2.3 atau berikutnya
Sebelum melakukan seting IP Masquerade, pastikan bahwa mesin Linux Anda tidak berisi data-data penting. Mesin Linux ini akan jadikan gateway, yang merupakan mesin terdepan yang terkena sasaran jika ada penyusupan atau serangan ke dalam jaringan Anda (Baca Bab VII tentang Keamanan Linux). Jika Anda berencanan menjadikan Linux sebagai file server, mail server, web server atau aplikasi server yang penting lainnya, dianjurkan untuk menginstal IP Masquerade pada mesin Linux lainnya. Anda dapat memanfaatkan mesin-mesin 486 lama yang mungkin sekarang tersimpan di gudang.

Koneksi dengan menggunakan pppsetup (Slackware)

At » 23.13 // 0 Comments »

Skrip ppp setup merupakan skrip yang dibuat oleh ROBERT S. LIESENFELD dan disertakan hampir di setiap distribusi Slackware. Untuk memanggilnya cukup ketikkan pppsetup dengan account root.

$ su #pindah ke account root
password:
# pppsetup

Segera akan muncul layar pppsetup Versi 1.98, informasi pembuatnya dan kegunaannya. Tekan Enter. Pertama kali adalah permintaan untuk mengetikkan nomor telepon ISP yang akan dihubungi. Misalnya :

atdt3524001 <- untuk menelpon dengan tone
atdp3524001 <- untuk menelpon denga pulse

Selanjutnya tekan enter, dan masuk ke penentuan modem.

Pilih ttys0 jika modem Anda disambungkan ke port Com1
Pilih ttys1 jika modem Anda disambungkan ke port Com2
Pilih ttys2 jika modem Anda disambungkan ke port Com3
Pilih ttys3 jika modem Anda disambungkan ke port Com4

Setelah menentukan modem, dilanjutkan dengan menentukan baudrate dari modem.

460800 untuk modem dengan kecepatan 460KBps - Modem ISDN
230400 untuk modem dengan kecepatan 230KBps - Modem 56KBps atau ISDN
115200 untuk modem dengan kecepatan 115KBps - Modem 56KBps atau 33.6 atau 28.8
57600 untuk modem dengan kecepatan 57.6KBps - Modem 56KBps atau 33.6 atau 28.8
38400 untuk modem dengan kecepatan 38.4KBps - Modem 56KBps atau 33.6 atau 28.8
19200 untuk modem dengan kecepatan 19.2KBps - Modem ISDN
57600 untuk modem dengan kecepatan 9.6KBps - Modem ISDN

Pilih sesuai konfigurasi modem Anda. Selanjutnya akan muncul pertanyaan :

Does your service provider provide call back?

Jawab no. Call back adalah fasilitas yang memungkinkan server untuk menelepon kembali beberapa saat setelah login. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang init string dari modem. Tekan enter langsung dan biarkan pppsetup memasukkan nilai standar.

Konfigurasi selanjutnya adalah nama domain dari ISP. Misal; indosat.net.id, telkom.net.id dan sebagainya. Isikan nama domain ini, diikuti dengan nomor IP dari DNS Name Server ISP. Jika Anda tidak yakin, tanyakanlah pada ISP Anda. Lalu akan ditanyakan metode autentikasi, pilih PAP. Dua konfigurasi terakhir adalah username dan password Anda untuk login ke ISP. Semua input yang diisikan selama setup ini akan disimpan dalam satu file yang berada di /etc/ppp/pppsetup.txt (minus username dan password untuk login ke ISP). Berikut contoh filenya :

===============================================================

PPPSETUP 1.98 on SLACKWARE.

Written by Robert S. Liesenfeld

Changes for 1.98 by Kent Robotti

Patched for Slackware by Patrick Volkerding

You should get these docs if you don't already have them:

ftp://metalab.unc.edu/pub/Linux/docs/howto/PPP-HOWTO

ftp://metalab.unc.edu/pub/Linux/docs/faqs/PPP-FAQ

Press [Enter] to continue with pppsetup...

===============================================================

These are your PPP configuration files and instructions...

===============================================================

# This is your /etc/ppp/pppscript.

TIMEOUT 60

ABORT ERROR

ABORT BUSY

ABORT "NO CARRIER"

ABORT "NO DIALTONE"

"" "AT&FH0"

OK "atdt3524001"

TIMEOUT 75

CONNECT

# This is your /etc/ppp/options file.

# General configuration options for PPPD:

lock

defaultroute

noipdefault

modem

/dev/ttyS1

57600

crtscts

# Uncomment the line below for more verbose error reporting:

#debug

# If you have a default route already, pppd may require the other side

# to authenticate itself, which most ISPs will not do. To work around this,

# uncomment the line below. Note that this may have negative side effects

# on system security if you allow PPP dialins. See the docs in /usr/doc/ppp*

# for more information.

#noauth

passive

asyncmap 0

name "fade"



I created the symbolic link: /dev/modem -> /dev/ttyS1

# This is your /etc/ppp/options.demand dialing file.

# General configuration options for PPPD:

lock

defaultroute

noipdefault

modem

/dev/ttyS1

57600

crtscts

# Uncomment the line below for more verbose error reporting:

#debug

# If you have a default route already, pppd may require the other side

# to authenticate itself, which most ISPs will not do. To work around this,

# uncomment the line below. Note that this may have negative side effects

# on system security if you allow PPP dialins. See the docs in /usr/doc/ppp*

# for more information.

#noauth

passive

asyncmap 0

name "fade"

ipcp-accept-local

ipcp-accept-remote

0.0.0.0:10.10.10.10

demand

connect "/usr/sbin/chat -v -f /etc/ppp/pppscript"

If you have a ethernet connection you should change the local:remote

IP addresses in the options.demand file, to your actual local and

remote address. Example: 215.346.117.89:312.217.187.96

# This in your /etc/resolv.conf file.

search cbn.net.id

nameserver 202.158.3.7

202.158.3.7 <-IMPORTANT: This should be the IP address of

your service providers nameserver.

# This is your /etc/ppp/pap-secrets file.

Look at /etc/ppp/pap-secrets.

Does everything look correct? if not, run 'pppsetup' again...

===============================================================

To connect to your service provider.

===============================================================

# ppp-go <-Make PPP connection.)



You'll hear and see the modem dialing then once connected,

logging you in Username: or Login: and Password: etc.

You won't see a Username or Login: and Password: prompt

if they're using PAP or CHAP to authenticate you.

If they use PAP or CHAP you'll just see CONNECT - got it.

If the connection was successful you'll see the Local IP and

Remote IP address printed to the screen, you can press [Enter].

If you run ppp-go in X windows you probably won't see a Local

and Remote IP address printed to the screen, you'll just see

the connection process come to a end, wait a few seconds and

press [Enter] at that point.

If you don't connect for whatever reason e.g. Failed No

Dialtone, Busy, No Carrier, Whatever, Exit, just press

[Enter] at that point.

if you have syslogd running, you can see the output messages

from pppd and chat in the /var/log/messages and or debug file.

Sample /var/log/messages file.



spawn pppd[562]: Serial connection established.

spawn pppd[562]: Using interface ppp0

spawn pppd[562]: Connect: ppp0 <-> /dev/modem

spawn pppd[562]: local IP address 215.87.78.18

spawn pppd[562]: remote IP address 205.94.97.35

You don't have a successful PPP connection until you

receive a local & remote IP address like above.

If you have the X window system, you could connect in a Xterm.

spawn # startx

spawn # ppp-go

spawn # netscape mosaic etc.

# ppp-off <-To end the ppp connection.)

# ppp-go -h <-For help.)

There is no support in linux for "WinModems", if you have a

WinModem you will not be able to use it in linux.

There is support for plug n play modems, if you have a pnp

modem you may need "isapnptools" to get it recognized.

===============================================================

#### Look at the /usr/doc/pppsetup/pppsetup-1.98.README. ####

#### A copy of this text can be found in: /etc/ppp/pppsetup.txt ####

===============================================================

Done... You can exit now...

End...

Koneksi Manual

At » 23.12 // 0 Comments »

Untuk koneksi ke ISP secara manual, jalankan langkah berikut :

  1. Seting modem

    Pastikan modem yang Anda miliki bukan winmodem, dan terpasang dengan baik. Winmodem adalah modem yang beberapa fungsinya digantikan oleh software (Windows). Modem ini biasanya jauh lebih murah dari modem biasa. Sebagian besar internal modem adalah winmodem. Catat terlebih dahulu port modem Anda misalnya :

    Com1 pada DOS -> /dev/cua0 atau /dev/ttys0

    Com2 pada DOS -> /dev/cua1 atau /dev/ttys1 dan seterusnya.

  2. Seting Nama dan DNS

    Pastikan /etc/hosts telah berisi nama domain Anda. Selain itu, edit file /etc/resolv.conf Anda :

    domain nama.isp.Anda

    nameserver 10.25.0.1 # nomor IP DNS ISP Anda.

    nameserver 10.25.1.2 #Bisa diisi lebih dari 1

    Dan cek pula file /etc/host.conf, seharusnya berisi :

    order hosts,bind

    multi on

  3. Buka folder/etc/ppp.

    Edit file option yang ada disitu, sehingga menjadi seperti berikut (setelah pagar adalah komentar, dan tidak dijalankan):

    # /etc/ppp/options

    #

    # Melindungi pppd untuk berjalan dibackground.

    -detach

    #

    # menggunakan modem

    modem

    # memastikan modem tidak dipakai program lain saat digunakan

    device

    lock

    crtscts

    # membuat defaultroute untuk koneksi ini kedalam routing table

    defaultroute

    asyncmap 0

    # Maksimum transmisi paket 552 bytes

    mtu 552

    # Maksimum penerimaan paket

    552 bytes

    mru 552

    #

    # memaksa pppd untuk menggunakan user name ISP sebagai 'host name'

    # saat proses autentikasi.

    name

  4. Buat file/etc/ppp/pap-secret yang berisi nama user dan password Anda di ISP.

    Pastikan file ini mempunyai atribut yang ketat, sehingga tidak dapat dilihat oleh user lain. chmod file berikut ke 700

    # Secrets for authentication using PAP

    # client server secret acceptable local IP addresses

    fade * linuxispower

  5. Test koneksi ke ISP.

    Jalankan perintah berikut dengan user root :

    # pppd -d -detach /dev/ttySx 3524001 &

  6. Untuk mengetes koneksi Anda, cobalah ping ke website terkenal.

    # ping -c 5 sunsite.unc.edu

    PING sunsite.unc.edu (152.2.254.81): 56 data bytes

    64 bytes from 152.2.254.81: icmp_seq=0 ttl=254 time=190.1 ms

    64 bytes from 152.2.254.81: icmp_seq=1 ttl=254 time=180.6 ms

    64 bytes from 152.2.254.81: icmp_seq=2 ttl=254 time=169.8 ms

    64 bytes from 152.2.254.81: icmp_seq=3 ttl=254 time=170.6 ms

    64 bytes from 152.2.254.81: icmp_seq=4 ttl=254 time=170.6 ms

    -- sunsite.unc.edu ping statistics --

    5 packets transmitted, 5 packets received, 0% packet loss

    round-trip min/avg/max = 169.8/176.3/190.1 ms

  7. Untuk mematikan koneksi Anda, cukup jalankan ppp-off.

    # ppp-off

Koneksi ke Internet

At » 23.12 // 0 Comments »

Hubungan ke internet merupakah hal yang cukup esensial di Linux. Mengingat Linux tumbuh dan berkembang lewat komunitas di Internet, maka sebagian besar fiturnya akan berjalan secara baik jika tersambung ke internet (atau dalam skup kecil, LAN (Local Area Network). Sebut saja layanan daemon dalam inetd, seperti telnet daemon (yang membuat mesin dapat ditelnet mesin lain), finger daemon (memberikan informasi user kepada pihak-pihak yang dikehendaki), ftp daemon (file transfer protocol daemon, memberikan layanan kepada komputer lain untuk mengirimkan file ke komputer) dan sebagainya.

Keamanan juga akan terasa di Linux, saat mesin tersambung ke Internet. Aplikasi TCP Wrapper yang memfilter setiap host yang akan mengakses komputer, lebih terasa manfaatnya saat tersambung ke internet. Apalagi keamanan terhadap serangan virus yang bertebaran di Internet, discretionary access control (baca di bab terakhir) di Linux memberikan perasaan aman saat menerima sisipan email atau saat berjalan jalan di web site favorit.

Koneksi ke internet yang dibahas di sini adalah sambungan Point to Point Protocol (PPP). Lebih sering disebut sambungan dial up. Koneksi untuk menghubungkan ke ISP. Sambungan lewat leased line, ISDN, VSAT dan sebagainya tidak akan dibahas, sebab cakupannya terlalu luas.

Banyak program dialer yang ada di Linux. Untuk basis teks yang banyak digunakan adalah wvdial. Sedangkan basis GUI dengan Window Manager KDE, ada KPP. Di sini yang akan dibahas adalah prinsip menyambungkan ke internet, seting secara manual, seting untuk dial dengan menggunakan pppsetup (skrip dialer khas Slackware), dan seting mempergunakan YaST (WvDial) & LinuxConf. Seting dengan basis GUI tidak akan dibahas, karena setingnya tergantung Window Manager yang dipergunakan. Untuk Anda yang sudah terbiasa menggunakan Windows tentu akan familiar mengkonfigurasikannya meskipun tanpa bimbingan.

Pada prinsipnya, dial ke internet membutuhkan :

  1. Dukungan kernel untuk ppp. Hampir semua binary kernel pada tiap distribusi menyertakannya
  2. Skrip ppp, skrip yang akan dipergunakan untuk otomatisasi koneksi.
  3. Modem. Anda harus mengetahui berapa kecepatan modemnya (misal 33,6 kbps, 56,6 kbps dan sebagainya). Selain itu perlu Anda catat pada port berapa modem Anda disambungkan ke komputer. COM1 pada DOS/Windows, adalah /dev/Cua0 atau /dev/Tty0 di Linux. COM2 pada DOS/Windows, adalah /dev/Cua1 atau /dev/Tty1 di Linux. Pengetahuan ini akan bermanfaat pada saat seting dialer nanti.
  4. Dan tentu saja Anda membutuhkan sambungan telepon dengan account yang masih aktif di ISP.
Autentikasi di ISP biasanya menggunakan metode PAP (Password Authentication Protocol). Jika Anda harus memasukkan user name dan password langsung dengan menuliskan teksnya, berarti tidak menggunakan metode PAP (Biasanya untuk account shell).

Seting manual di Slackware

At » 23.11 // 0 Comments »
  1. Catat vendor dan seri dari kartu jaringan (ethernet card/network interface card) yang Anda punyai
  2. Cek apakah kernel waktu booting sudah mengenali kartu jaringan yang Anda miliki, dengan perintah dmesg.


    # tail dmesg

    PPP: version 2.3.3 (demand dialling)

    PPP line discipline registered.

    eth0: OEM i82557/i82558 10/100 Ethernet at 0xf8e0, 00:A0:C9:99:5C:4C, IRQ 9.

    Board assembly 690106-001, Physical connectors present: RJ45

    Primary interface chip i82555 PHY #1.

    General self-test: passed.

    Serial sub-system self-test: passed.

    Internal registers self-test: passed.

    ROM checksum self-test: passed (0x49caa8d6).

    Receiver lock-up workaround activated.

    Atau cara kedua, dengan perintah ifconfig.


    # ifconfig

    eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:C9:99:5C:4C

    inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

    RX packets:4679 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:3520 errors:0 dropped:0 overruns:83 carrier:0
    collisions:2 txqueuelen:100

    Interrupt:9 Base address:0xf8e0

    lo Link encap:Local Loopback

    inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

    UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1

    RX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:0

  3. Jika kernel belum mengenal kartu jaringan Anda (outputnya hanya lo/loopback), maka Anda dapat menjalankannya dengan mengaktifkan modul kartu jaringan yang Anda miliki. Caranya, buka file /etc/rc.d/rc.modules. Cari di dalamnya modul dari ethernet sesuai catatan Anda. Jika tidak terdaftar dalam listing yang ada, Anda harus mendownload kernel versi terbaru, kemudian mengkompilasinya sesuai dengan hardware yang ada. Atau mencarinya di homepage vendor kartu jaringan Anda.
  4. Jika Anda tidak menemukan rc.modules (distribusi selain Slackware), maka Anda dapat mencarinya langsung di /lib/modules atau di /etc/conf.modules untuk melihat konfigurasi aktivasi modul-modul yang ada. Untuk mengaktifkannya cukup jalankan perintah modprobe. Misalnya :

    # modprobe ne2k-pci

  5. Setelah Anda temukan dalam file rc.modules, hilangkan tanda pagar agar dieksekusi oleh kernel pada saat booting. Berikut contoh potongan file /etc/rc.d/rc.modules

    # PCI NE2000 clone support:

    #/sbin/modprobe ne2k-pci

    # SMC Ultra support:

    #/sbin/modprobe smc-ultra

    # SMC Ultra32 EISA support:

    #/sbin/modprobe smc-ultra32

    # Western Digital WD80*3 (and clones) support:

    #/sbin/modprobe wd

  6. Misal, kartu jaringan Anda adalah NE 2000 kompatibel, Anda cukup hilangkan tanda pagar di depan /sbin/modprobe ne2k-pci dengan editor teks, dan simpan.

    # PCI NE2000 clone support:

    /sbin/modprobe ne2k-pci

    # SMC Ultra support:

    #/sbin/modprobe smc-ultra

    # SMC Ultra32 EISA support:

    #/sbin/modprobe smc-ultra32

    # Western Digital WD80*3 (and clones) support:

    #/sbin/modprobe wd

    Catatan :
    Selain kartu jaringan, Anda dapat memasukkan modul hardware lain yang belum dikenal oleh kernel dengan menghilangkan tanda pagar di depan baris perintah yang akan mengenal hardware Anda.
  7. Setelah memasukkan modul kartu jaringan agar dieksekusi oleh kernel saat booting, lanjutkan dengan memberikan nomor IP pada kartu jaringan. Caranya adalah dengan mengedit file /etc/rc.d/rc.inet1. Jika file rc ini tidak ada, maka Anda dapat memasukkannya ke dalam rc.local (ada di setiap distribusi), atau membuat sendiri skrip rc sejenis. Berikut contoh isi file rc.inet1 yang telah diedit sesuai kebutuhan.

    #!/bin/sh
    #
    # rc.inet1 This shell script boots up the base INET system.
    #
    # Version: @(#)/etc/rc.d/rc.inet1 1.01 05/27/93
    #
    HOSTNAME=`hostname`
    # Attach the loopback device.
    /sbin/ifconfig lo 127.0.0.1
    /sbin/route add -net 127.0.0.0 netmask 255.0.0.0 lo
    # IF YOU HAVE AN ETHERNET CONNECTION, use these lines below to configure the
    # eth0 interface. If you're only using loopback or SLIP, don't include the
    # rest of the lines in this file.
    # Edit for your setup.
    IPADDR="192.168.1.1" # REPLACE with YOUR IP address!
    NETMASK="255.255.255.0" # REPLACE with YOUR netmask!
    #NETWORK="128.253.154.0" # REPLACE with YOUR network address!
    #BROADCAST="128.253.154.255" # REPLACE with YOUR broadcast address, if you
    # have one. If not, leave blank and edit below.
    GATEWAY="192.168.1.1" # REPLACE with YOUR gateway address!

    # Uncomment the line below to initialize the ethernet device.
    /sbin/ifconfig eth0 ${IPADDR} broadcast ${BROADCAST} netmask ${NETMASK}
    # Older kernel versions need this to set up the eth0 table:
    #KVERSION=`uname -r | cut -f 1,2 -d .`
    #if [ "$KVERSION" = "1.0" -o "$KVERSION" = "1.1"\
    # -o "$KVERSION" = "1.2" -o "$KVERSION" = "2.0" -o "$KVERSION" = "" ]; then
    # /sbin/route add -net ${NETWORK} netmask ${NETMASK} eth0
    #fi
    # Uncomment this to set up your gateway route:
    /sbin/route add default gw ${GATEWAY} netmask 0.0.0.0 metric 1
    # End of rc.inet1

    Catatan :

    Hanya baris yang telah dihilangkan pagarnya saja yang dieksekusi. Selain itu hanya berupa komentar yang membantu untuk mengedit.
  8. Saat booting berikutnya, kartu jaringan Anda akan dikenal oleh Kernel dan siap untuk dijalankan. Untuk mengetesnya, Anda dapat menjalankan perintah dmesg atau ifconfig. Cara lain, jika mesin Anda sudah tersambung ke dalam jaringan, Anda dapat mencoba ping nomor ip mesin lain dalam jaringan.

    # ping -c 5 192.168.1.2

    PING 192.168.1.2 (192.168.1.2): 56 data bytes

    64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=0 ttl=128 time=0.6 ms

    64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=1 ttl=128 time=0.4 ms

    64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=2 ttl=128 time=0.4 ms

    64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=3 ttl=128 time=0.5 ms

    64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=4 ttl=128 time=0.4 ms

    -- 192.168.1.2 ping statistics --

    5 packets transmitted, 5 packets received, 0% packet loss

    round-trip min/avg/max = 0.4/0.4/0.6 ms

    Selain menentukan nomor IP dengan memasukkannya ke dalam skrip yang dijalankan pada saat booting, pemberian nomor IP juga bisa dilakukan jika sudah berada dalam lingkungan shell. Hal ini bermanfaat jika suatu saat akan mengganti nomor IP mesin (atau tepatnya nomor IP kartu jaringan).

    # ifconfig

    eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:C9:99:5C:4C

    inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

    RX packets:4679 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:3520 errors:0 dropped:0 overruns:83 carrier:0

    collisions:2 txqueuelen:100

    Interrupt:9 Base address:0xf8e0

    lo Link encap:Local Loopback

    inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

    UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1

    RX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

    collisions:0 txqueuelen:0

    #ifconfig eth0 down # nonaktifkan dulu kartu jaringannya

    #ifconfig eth0 ip=192.168.1.100 netmask=255.255.255.0

    #ifconfig eth0 up # aktifkan kembali

    # ifconfig

    eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:C9:99:5C:4C

    inet addr:192.168.1.100 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

    RX packets:4679 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:3520 errors:0 dropped:0 overruns:83 carrier:0

    collisions:2 txqueuelen:100

    Interrupt:9 Base address:0xf8e0

    lo Link encap:Local Loopback

    inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

    UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1

    RX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:96 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

    collisions:0 txqueuelen:0

Dengan demikian, kartu jaringan diganti dari nomor IP 192.168.1.1 menjadi 192.168.1.100.

LinuxConf di RedHat

At » 23.10 // 0 Comments »

Sebagaimana SuSE dengan YaST, RedHat memiliki program bantu yang lebih kompleks dan komprehensif, yakni LinuxConf. Selain dijalankan di basis teks, LinuxConf dapat dijalankan di bawah X (tampilan grafis) untuk memudahkan pengguna. Dengan Window Manager Gnome, Anda dapat mengaktifkan LinuxConf lewat panel Gnome - System - linuxconf. Jalankan X server lewat user root.

Catatan :

Situs Resmi LinuxConf adalah http://www.solucorp.qc.ca/linuxconf. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang LinuxConf, dapat mengikuti mailing list yang informasinya dapat diperoleh di http://www.solucorp.qc.ca/linuxconf/mailinglist.html.
Guna menjalankan LinuxConf di konsol, dengan user root cukup ketikkan :


# linuxconf
Secara umum, LinuxConf (Versi 1.16 pada RedHat 6.2) menawarkan pilihan dalam mengkonfigurasikan Linux dengan struktur sebagai berikut :

  1. Config

    1. Networking

      1. Client Tasks

        Konfigurasi standar untuk mesin, diantaranya hosts.conf, DNS (Domain Name System), NIS (Network Information Server), PPP (Point to Point Protocol, biasanya untuk koneksi ke internet) dan konfigurasi umum lainnya.

      2. Server Tasks

        Konfigurasi server yang dijalankan oleh Linux. Misalnya Apache, Mail Delivery system, Samba dan aplikasi server lainnya. Misc

      3. Information about other hosts

        Edit pemetaan nama mesin lain dalam file /etc/hosts

      4. Information about other networks

        Edit pemetaan jaringan dalam file /etc/networks

      5. LinuxConf net access

        Mengaktifkan LinuxConf untuk dapat diakses lewat browser dengan memanggilhttp://nama_mesin_linux:98

    2. User Accounts

      1. Normal

        Mengambah, mengurangi dan mengatur user Linux.

      2. Special Accounts

        Menambah, mengurangi dan mengatur user khusus seperti PPP, SLIP, POP, dan VPOP (untuk mail).

      3. Email aliases
      4. Policies
      5. File Systems
      6. Miscellaneous Service

        Mengatur user untuk layanan lainnya.

      7. Boot mode

        Mengatur default init yang dijalankan saat Linux dijalankan.

  2. Control

    1. Control Panel

      1. Activate Configuration

        Mengaktifkan LinuxConf yang telah diperbarui

      2. Shutdown/Reboot

        Pilihan untuk mematikan atau reboot komputer.

      3. Control Service Activity

        Mengatur layanan yang dijalankan lewat inetd.

      4. Mount/Umount

        Mengatur mounting partisi dan divais lain (CD-ROM, disket, tape drive).

    2. Control Files and systems

      Mengatur, menambah dan mengurangi program user dan server yang bisa dikonfigurasikan lewat LinuxConf. Biasanya setiap program server langsung ditambahkan dalam menu LinuxConf.

    3. Logs
    4. Date/times
    5. Features

YaST di SuSE

At » 23.10 // 0 Comments »

SuSE memiliki program bantu untuk mengkonfigurasikan Linux dengan menu interaktif yang mudah dimengerti yakni yast (Yet another Setup Tool). Untuk menjalankannya, cukup ketikkan yast dengan user root.


# yast
Segera akan muncul kotak dialog YaST v.1.01. Program bantu ini perlu disampaikan di awal bahasan, sebab untuk sebagian besar bab ini, dikonfigurasikan dengan mengacu program bantu. YaST mempunyai struktur menu konfigurasi :

  1. General help for installation

    File help yang berisi tentang tombol-tombol yang dipergunakan untuk navigasi YaST.

  2. Adjustments of installation Bagian untuk instalasi atau update instalasi.

    1. Select Language
    2. Select Keymap
    3. Select Installation Medium
    4. Configure harddisk partitions
    5. Set target partitions/filesystems
    6. Installation to a directory
  3. Choose/Install packages

    Penambahan atau pengurangan (uninstall) paket aplikasi.

  4. Update system

    Pengecekan terhadap perubahan program-program lain serta sistem yang terpengaruh dengan instalasi program yang baru.

  5. System Administration

    Konfigurasi sistem, termasuk hardware, network dan user. Bagian ini terdiri dari :

    1. Integrate hardware into system

      1. Mouse configuration
      2. Modem
      3. CD-ROM
      4. Configure printers
      5. Configure ISDN hardware
      6. Configure your scanner
      7. Configure networking device
    2. Kernel and boot configuration

      1. Select boot kernel
      2. Create a boot disk
      3. Create a rescue disk
      4. LILO Configuration
    3. Network configuration
    4. Network base configuration

      1. Change hostname
      2. Configure network services
      3. Configure name server
      4. Configure YP Client
      5. DHCP client
      6. Configure sendmail
      7. Configure ISDN parameters
      8. Configure a PPP network
      9. Administer remote printers
      10. Connect to printer via Samba
      11. Connect to printer via novell network
    5. Login configuration

      1. Settings of SuSE WM
      2. User Administration
      3. Group Administration
      4. Create backups
      5. Set the console font
      6. Set Time Zone
    6. Configure XFREE86 (tm)
    7. Configure GPM
    8. Security Settings
    9. Change Configuration file
6. Show README file for installation media

7. CopyRight

8. Exit YaST


Direktori Standar

At » 23.09 // 0 Comments »

Berikut susunan direktori standar yang ada pada Slackware (dan Linux secara umum).

  1. /

    Direktori root, yang menampung seluruh file yang ada dalam Linux. Pada direktori root biasanya tidak menampung file, kecuali image dari kernel (vmlinuz).

  2. /bin

    Berisi file yang dapat dieksekusi/dijalankan (file dengan ekstension exe pada DOS/Windows).

  3. /boot

    Direktori berisi file yang dieksekusi saat Linux booting.

  4. /dev

    Linux memperlakukan semua sebagai file. Direktori ini merupakan file dari hardware komputer Anda. Misal floppy disk menjadi file /dev/fd0, CD ROM menjadi /dev/hdb bahkan hingga memory. Yang cukup terkenal adalah /dev/null, semua file yang dikopi kesini akan dibuang.

  5. /etc

    Berisi file-file konfigurasi Linux. Biasanya berbentuk file text dan dapat diedit dengan mudah.

  6. /home

    Berisi direktori dari masing-masing user.

  7. /lib

    Berisi kumpulan library yang diperlukan oleh program di root direktori. (file DLL pada sistem operasi Windows).

  8. /lost+found
  9. /mnt

    Direktori tempat mounting divais Anda. Misalnya /dev/fd0 (disket) akan dimount ke /mnt/floppy, /dev/hda1 (partisi DOS) dimount ke /mnt/dos. Secara default direktori ini kosong, dan Anda harus membuat direktori sendiri sebagai mount point-nya.

  10. /proc

    Sistem file semu yang ditulis di atas memory. Digunakan untuk menginformasikan sistem (biasanya tentang proses yang sedang berjalan).

  11. /root

    Direktori home bagi root /sbin File eksekusi yang dijalankan oleh sistem atau root.

  12. /tmp

    Berisi file-file sementara

  13. /usr

    Berisi file dan program yang berorientasi pada user. Hampir semua program yang disertakan dalam distribusi diinstal di sini.

  14. /var

    Berisi data yang berubah pada saat Linux berjalan. Data ini biasanya hanya spesifik pada satu komputer, dan tidak dibagi dengan komputer lain dalam jaringan.

Booting

At » 23.09 // 0 Comments »

Pada saat komputer dinyalakan, bios akan mengecek integritas hardware mesin Anda. Jika semua berjalan dengan baik, bios akan membaca sektor pertama dari disk yang ada. Biasanya dengan urutan floppy kemudian hardisk. Hal ini tergantung dari seting bios komputer. Jika floppy tidak ditemukan, proses dilanjutkan dengan membaca sektor pertama dari hardisk. Sektor ini disebut sebagai boot sector atau MBR (Master Boot Record).

Boot sektor berisi satu program kecil yang akan membaca sistem operasi pada hardisk dan menjalankannya pada memori. LILO merupakan program yang sering digunakan untuk memanggil Linux, dan biasanya terletak di boot sector. Saat dijalankan, LILO akan membaca tabel partisi yang telah ditentukan dalam konfigurasi sebelumnya (LILO dapat diatur sendiri dengan mengedit file /etc/lilo.conf). Setelah menemukan partisi yang diset aktif, LILO akan memanggil kernel untuk dijalankan pada memory.

Pada saat menemukan image kernel Linux, yang sebenarnya terjadi adalah :

  1. Kernel diinstal dalam bentuk terkompress. Proses yang pertama kali dilakukan adalah unkompress kernel. Ini dijalankan oleh program kecil yang terletak di awal kernel.
  2. Kemudian kernel akan mencoba mengenali semua hardware yang Anda miliki. Semua proses itu biasanya tergambar dalam monitor. Berikut contoh outputnya :

    Linux version 2.2.6 (root@zap) (gcc version 2.7.2.3) #14 Tue Apr27 15:06:58 CDT 1999

    Detected 266320422 Hz processor.

    Console: colour VGA+ 80x25

    Calibrating delay loop... 265.42 BogoMIPS

    Memory: 127752k/131072k available (1280k kernel code, 408k reserved, 1576k data, 56k init)

    VFS: Diskquotas version dquot_6.4.0 initialized

    CPU: Intel Pentium II (Klamath) stepping 04 Checking 386/387 coupling... OK, FPU using exception 16 error reporting.

    Checking 'hlt' instruction... OK.

    Checking for popad bug... OK.

    POSIX conformance testing by UNIFIX

    mtrr: v1.26 (19981001) Richard Gooch (rgooch@atnf.csiro.au)

    PCI: PCI BIOS revision 2.10 entry at 0xf6930

    PCI: Using configuration type 1

    PCI: Probing PCI hardware

    PCI: 00:00 [8086/1237]: Passive release enable (00)

    Linux NET4.0 for Linux 2.2

    Based upon Swansea University Computer Society NET3.039

    NET4: Unix domain sockets 1.0 for Linux NET4.0.

    NET4: Linux TCP/IP 1.0 for NET4.0

    IP Protocols: ICMP, UDP, TCP, IGMP

    Initializing RT netlink socket Starting kswapd v 1.5

    Detected PS/2 Mouse Port. Serial driver version 4.27 with HUB-6 MANY_PORTS MULTIPORT SHARE_IRQ enabled

    ttyS00 at 0x03f8 (irq = 4) is a 16550A

    ttyS01 at 0x02f8 (irq = 3) is a 16550A

    Real Time Clock Driver v1.09

    RAM disk driver initialized: 16 RAM disks of 4096K size

    loop: registered device at major 7

    PIIX3: IDE controller on PCI bus 00 dev 21

    PIIX3: not 100% native mode: will probe irqs later

    ide0: BM-DMA at 0x0500-0x0507, BIOS settings: hda:pio, hdb:pio

    ide1: BM-DMA at 0x0508-0x050f, BIOS settings: hdc:DMA, hdd:pio

    hdc: HITACHI CDR-8330, ATAPI CDROM drive

    ide1 at 0x170-0x177,0x376 on irq 15

    hdc: ATAPI 24X CD-ROM drive, 128kB Cache

    Uniform CDROM driver Revision: 2.54

    Floppy drive(s): fd0 is 1.44M FDC 0 is a National Semiconductor PC87306

    md driver 0.36.6 MAX_MD_DEV=4, MAX_REAL=8

    linear personality registered

    raid0 personality registered

    (scsi0) found at PCI 7/0

    (scsi0) Narrow Channel, SCSI ID=7, 3/255 SCBs

    (scsi0) Warning - detected auto-termination

    (scsi0) Please verify driver detected settings are correct.

    (scsi0) If not, then please properly set the device termination

    (scsi0) in the Adaptec SCSI BIOS by hitting CTRL-A when prompted

    (scsi0) during machine bootup.

    (scsi0) Cables present (Int-50 YES, Ext-50 NO)

    (scsi0) Downloading sequencer code... 419 instructions downloaded

    scsi0 : Adaptec AHA274x/284x/294x (EISA/VLB/PCI-Fast SCSI) 5.1.10/3.2.4

    scsi : 1 host.

    Vendor: HP Model: 4.26GB A 50-S65A Rev: S65A

    Type: Direct-Access ANSI SCSI revision: 02

    Detected scsi disk sda at scsi0, channel 0, id 0, lun 0
    scsi : detected 1 SCSI disk total.

    (scsi0:0:0:0) Synchronous at 20.0 Mbyte/sec, offset 15.

    SCSI device sda: hdwr sector= 512 bytes. Sectors= 8330543 [4067 MB] [4.1 GB]

    Partition check:

    sda: sda1 sda2 sda3 sda4 <>

  3. Kemudian kernel akan mengaitkan (mounting) sistem file root (root file system), biasanya dengan status read only. Hal ini untuk memudahkan pengecekan terhadap integritas dari sistem file yang dilakukan oleh program fsck. Jika proses mounting gagal, maka akan muncul pesan kernel panic.
  4. Proses selanjutnya adalah memuat modul-modul yang diperlukan untuk mengenali hardware yang tidak didukung oleh kernel. Proses ini dijalankan dengan membaca file /etc/rc.d/rc.modules atau /etc/conf.modules. Modul dapat diibaratkan sebagai driver untuk hardware yang tidak didukung oleh kernel. Hal ini biasanya terjadi karena saat kompilasi kernel, modul hardware tersebut tidak dimasukkan ke dalam kernel. Jika Anda sudah mengkompilasi kernel sesuai dengan kebutuhan hardware Anda sendiri, maka modul tidak perlu dijalankan karena sudah menyatu di dalam kernel.

    Catatan :

    Inisialisasi dari semua proses yang dijalankan kernel biasanya bersumber pada skrip yang semuanya terletak pada direktori /etc/rc.d. Direktori ini standar dipergunakan di tiap distribusi, hanya saja skrip-skrip yang berada di dalamnya berbeda tergantung jenis init system-nya.
  5. Selanjutya, kernel akan menjalankan program init, yang terletak di/sbin/init. Ada beberapa level init yang dijalankan secara default. Anda dapat mengaturnya dengan mengedit file /etc/inittab.
Berikut level init default yang dijalankan di masing-masing distribusi :


Table: Init Level Slackware
Run Level Keterangan
0 Mematikan komputer (halt)
1 Modus user tunggal. Biasanya dipergunakan root untuk administrasi sistem
2 Tidak dipergunakan (tapi dikonfigurasikan sama dengan level 3)
3 Modus multi user (default yang dijalankan Slackware saat booting)
4 X11 dengan xdm, inisialisasi dengan tampilang grafis (GUI)
5 Tidak dipergunakan (tapi dikonfigurasikan sama dengan level 3)
6 Reboot





Table: Init Level SuSE
Run Level Keterangan
0 Mematikan komputer (halt)
S Modus user tunggal. Biasa dipakai root untuk administrasi sistem
1 Multi user tanpa network
2 Multi user dengan network
3 X11 dengan xdm, inisialisasi denga tampilang grafis
6 Reboot





Table: Init Level RedHat
Run Level Keterangan
0 Mematikan komputer (halt)
1 Modus user tunggal, biasa dipergunakan untuk administrasi sistem
2 Multi user tanpa NFS
3 Multi user penuh (default yang dijalankan RedHat)
4 Tidak dipergunakan
5 X11, inisialisasi tampilan grafis
6 Reboot






Dalam hal ini, init dijalankan dengan run level 3 (multi user).

  • Dengan memasuki run level 3, init menjalankan beberapa daemon. Daemon adalah program yang berjalan bersamaan dengan sistem, biasanya di belakang layar. Daemon dapat berjalan dengan baik meskipun tanpa campur tangan pengguna. Daemon akan memberikan reaksi tertentu jika ada permintaan. Contoh, http daemon, samba daemon, mail daemon.
  • Selesai menjalankan beberapa daemon, init akan memanggil getty, untuk memulai virtual console dan line serial. Dengan demikian, pengguna sudah dapat login ke mesin Linux, dan bekerja secara normal.

Loadlin

At » 23.08 // 0 Comments »

Selain menambahkan entri pada boot loader, Anda bisa menjalankan Linux lewat loadlin (load Linux). Pada distribusi Slackware, Anda bisa peroleh di diskset a8.

Loadlin adalah program yang menjalankan kernel Linux lewat DOS prompt. Paket Loadlin (loadlin.tgz) setelah diekstrak pada direktori Windows, biasanya terdiri atas :


readme.1st file

readme

loadlin.exe

Loader

copying GPL dari Free Software Foundation

test.par contoh file parameter

linux.bat contoh file batch

initrd.tgz contoh yang sangat sederhana initrd (/linuxrc)

doc

doc/changes sejarah LOADLIN

doc/quicksta.rt manual

doc/params.doc penjelasan parameter perintah Linux

doc/announce.txt porting saat mengumumkan bzImage+initrd

doc/initrd.txt penjelasan initrd (sebagaimana linux/Documentation/*)

doc/lodlin16.lsm

src sumber

src/loadlin.asm

rc/loadlin.asm

src/loadlini.asm

src/loadlinj.asm

src/loadlinm.asm

src/makefile makefile untuk TASM

src/pgadjust.asm bagian 32-bit dari Loadlin, yang dihasilkan oleh /srclinux.tgz

src/srclinux.tgz sumber 32-bit (harus dikompilasi di Linux)

Paket loadlin tidak dibahas secara detail disini. Untuk dapat menjalankan Linux dengan Loadlin dengan cepat :

  1. Pastikan Anda sudah menginstal loadlin di Windows, dan salinan dari image kernel Anda (Bzimage atau Vmlinuz). Catat pula pada partisi berapa Linux Anda berada (/dev/hdax).
  2. Untuk menjalankan secara cepat, restart komputer Anda dan masuk dalam DOS Mode. Menjalankan Loadlin dari prompt di Windows tidak akan berhasil.
  3. Masuk ke direktori Loadlin. Diasumsikan bahwa Linux Anda berada di /dev/hda2 dan kernel Anda sudah disalin ke dalam direktori loadlin dengan nama VmLinuz.

    C:\cd loadlin

    C:loadlin\> loadlin c:\loadlin/Vmlinuz root=/dev/hda2 ro

  4. Untuk memudahkan Anda, buatlah sebuah batch file (misal: Linux.bat) yang berisi perintah loadlin diatas.

Boot Loader Windows NT

At » 23.05 // 0 Comments »

Dalam masa transisi, biasanya ada keengganan untuk melepaskan sistem operasi yang sudah jalan dengan baik di komputer. Linux menyediakan pemecahan dengan menginstal Windows NT dan Linux berbarengan dalam satu komputer dan memilih antar keduanya saat komputer menyala. Intinya adalah mengkonfigurasikan boot start up sehingga nanti dapat memilih antara Linux atau NT. Sebelumnya, ketahui dulu tips dalam menginstal dua sistem operasi ini, berdasarkan Linux-NT Loader Mini HOW-TO v1.11:

  1. Usahakan untuk menginstal Windows NT lebih dahulu. Jika Anda menggunakan format NTFS, perlu diingat bahwa saat buku ini ditulis, Linux hanya mampu membacanya (read-only). Maksudnya adalah jika nanti Anda masuk lingkungan Linux dan akan mengakses file-file yang berada di partisi windows NT dengan sistem file NTFS, Anda hanya dapat membacanya.
  2. Tidak disarankan utuk membuat partisi sistem file Linux dan swap lewat Disk Administrator yang ada di NT. Gunakan fdisk dari Linux.

  3. Saat pertama instalasi Linux, boot dari disket. Partisi NTFS biasanya dikenal sebagai hpfs. Anda bisa kompilasi ulang kernel nantinya, agar partisi NTFS dapat dikenal sebagai NTFS dan dapat diakses meskipun hanya bisa membacanya.

  4. Saat konfigurasi LILO (Linux Loader), gunakan partisi Linux Anda untuk booting. Jangan gunakan Master Boot Record terlebih dahulu karena sudah dimiliki oleh NT. Misalnya, Linux Anda instal di partisi kedua primary, maka dalam lilo.conf Anda harus masukkan parameter : Boot=/dev/hda2. Atau jika Anda instal Linux di partisi extended, entri pada /etc/lilo.conf Boot=/dev/hda5 (atau 6,7, dan seterusnya). Jika Anda boot ulang komputer, maka seharusnya NT Loader dapat berjalan sebagaimana biasa. Namun jika saat boot ulang yang muncul adalah LILO, dipastikan Anda instal LILO dalamMaster Boot Record. Anda perlu mengkonfigurasikan ulang LiLO Anda sehingga boot sector-nya diletakkan di sektor pertama dari partisi Linux.
Windows NT memiliki program kecil, sebut saja boot loader yang diletakkan di Master Boot Record. Boot loader ini membaca file boot.ini yang terletak di c:\ atau direktori root dari partisi yang diset aktif. Berikut contoh boot.ini di c:\


[boot loader]

timeout=30

default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT [operating systems]

multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT="Windows NT Server"

multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT="Windows NT Serve[vga mode]"

Atribut file tersebut adalah system, dan read-only. Keterangan entri pada boot loader tersebut :

  • Timeout sebelum pengguna memilih salah satu menu adalah 30 detik
  • Default kursornya berada pada entri multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT

  • Dibawah sub bagian [operating systems] adalah pilihan sistem operasi yang akan diboot.
Untuk menambahkan kernel Linux Anda pada boot loader sehingga dapat memasukkan menu Linux dalam pilihannya, Anda harus menyalin kernel Anda ke partisi /drive Windows NT. Caranya:

  1. Masuk ke lingkungan Linux. Siapkan disket jika perlu.
  2. Dengan asumsi Linux Anda berada pada/dev/hda2 jalankan perintah berikut dengan account root :

    # dd if=/dev/hda2 of=/bootsect.lnx bs=512 count=1

  3. Salin file bootsect.lnx ke dalam partisi Windows NT. Jika Anda dapat mengaitkan (mounting) partisi Windows NT di Linux Anda dapat menyalin langsung.

    # cd /

    # mount -t ntfs /dev/hda1 /mnt

    # cp bootsect.lnx /mnt

    # umount /dev/hda1

  4. Atau dengan cara menyalin ke disket.

    # cd /

    # mount -t msDOS /dev/fd0 /mnt

    # cp bootsect.lnx /mnt

    # umount /dev/fd0

  5. Selesai menyalin ke disket, jangan lupa untuk memindahkan ke Drive C:\ jika nanti sudah berada pada lingkungan Windows NT.
  6. Boot komputer Anda. Masuk ke lingkungan Windows NT. Jalankan DOS prompt.
  7. Sebelum mengedit file boot.ini hilangkan dulu atributnya.

    C:\ attrib -r -s boot.ini

  8. Lalu edit entri pada boot.ini guna menambahkan salinan kernel Linux Anda ke dalamnya. Edit bisa menggunakan notepad atau program edit di DOS prompt.

    [boot loader]

    timeout=30

    default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT [operating systems]

    multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT="Windows NT Server"

    multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT="Windows NT Server[vga mode]"

    c:\bootsect.lnx="Linux"

  9. Berikutnya, kembalikan lagi atribut filenya.

    C:\ attrib +r +s boot.ini

  10. Boot komputer Anda dan lihat perbedaannya. Sekarang Anda memiliki menu Linux untuk di jalankan.

    OS Loader V4.00

    Please select the operating system to start:

    Windows NT Server Version 4.0

    Windows NT Server Version 4.0 [VGA mode]

    Linux

Instalasi RedHat

At » 23.04 // 0 Comments »

Sejak Versi 6.2, RedHat sudah mulai menggunakan modus grafis untuk instalasinya. Langkah instalasi yang disampaikan berikut, mempergunakan modus teks. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan penguasaan modus teks akan memudahkan Anda saat menjalankan proses dengan modus grafis. Selain itu, untuk menjalankan administrasi server, perintah modus teks akan menjembatani semua distribusi.

Langkah instalasi RedHat :

  1. Jika Anda berada dalam lingkungan Windows, restart Computer ke dalam DOS mode, dan lanjutkan ke langkah3.
  2. Jika Anda telah menggunakan Linux sebelumnya, mount CD-ROM RedHat (atau media lain yang berisi sumber file instalasi RedHat), dan buat boot disk.

    $ mount /dev/cdrom /cdrom

    $ cd /cdrom/images

    $ dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k

    Boot komputer Anda dengan boot disk tersebut, dan lanjutkan ke langkah 4.

  3. Jika Anda berada di DOS mode, jalankan program autoboot yang berada di CD-ROM direktori Dosutils. Autoboot ini adalah file batch yang memanggil Loadlin untuk menjalankan kernel boot.

    C:\> d: (di mana d adalah direktori CD-ROM )

    D:\> cd dosutils

    D:\dosutils> autoboot

    Selain boot lewat CD-ROM, alternatif lainnya adalah lewat boot disket. Cara membuat boot disket lewat DOS :

    C:\> d:

    D:\> cd\dosutils

    D:\dosutils> rawrite

    Enter disk image source file name: ..\images\boot.img

    Enter target diskette drive: a:

    Please insert a formatted diskette into drive A: and press -ENTER- : Enter

    D:\dosutils>

  4. Setelah kernel dijalankan, init akan berjalan di level 4 untuk instalasi modus grafis. Jika Anda menginginkan modus teks, dapat ditambahkan boot=text setelah boot dengan disket dan akan memulai instalasi.

  5. Layar pertama yang muncul adalah Language Selection. PilihEnglish.
  6. Selanjutnya Keyboad Configuration. Masukkan parameter berdasarkan keyboard Anda, atau biarkan kosong.
  7. Lalu akan beralih ke Mouse Configuration. Tentukan jenis Mouse dan port yang dipergunakan. Misalnya tipe mouse 2 button mouse (serial), Port & Device : ttyS0 atau /dev/ttyS0 (Com 1 under DOS)
  8. Berikutnya akan masuk layar RedHat 6.2 System Installer. Pilihan model instalasi :

    • GNOME Workstation Sebagai workstation dengan Window Manager GNOME
    • KDE Workstation Sebagai workstation dengan Window Manager KDE
    • Server
    • Custom
    Yang membedakan masing-masing pilihan tersebut adalah paket-paket program yang disertakan. RedHat telah memberikan pilihan aplikasi dengan standar yang memadai, baik sebagai workstation maupun server. Untuk fleksibilitas penuh dalam instalasi, dapat memilih custom.

    Selain instal program penuh, pada bagian ini juga ditawarkan upgrade sistem. Jika anda sebelumnya telah menjalankan RedHat dan ingin mempertahankan konfigurasi yang telah dibuat, anda bisa pilih upgrade. Perlu diingat bahwa back up merupakan keharusan untuk anda yang memiliki data penting. Pada layar ini juga ada pilihan untuk menggunakan fdisk (use fdisk) untuk partisi. Jika Anda telah membaca partisi program lewat fdisk pada instalasi Slackware, Anda dapat memanfaatkannya disini.

  9. Selanjutnya tentang partisi, RedHat menawarkan automatic partition dan manually partition. Pilihan Automatic Partition akan membuat data-data yang ada menjadi hilang, karena RedHat mempartisi ulang semuanya dengan model standar. Pilih manually partition.
  10. Diasumsikan Anda tidak menggunakan program fdisk, maka RedHat akan menjalankan program diskdruid. Layar partisi dengan diskdruid menampilkan jumlah partisi yang ada, sisa spasi yang masih ada, serta ringkasan informasi hardisk. Menu yang ada untuk partisi adalah :

    • add; untuk menambah partisi
    • edit; untuk mengedit partisi yang telah dibuat
    • delete; menghapus partisi tertentu
    • reset; menghapus seluruh partisi
  11. Pilih add untuk menambah partisi. Misalnya :

    Add - Mount Point : /

    Grow to fill disk :

    aktifkan jika anda ingin partisi ini memanfaatkan sisa spasi yang belum dipergunakan. Biasanya diaktifkan untuk swap.

    Partition type : Linux Native

    Size : 850 (membuat partisi sebesar 850 Megabyte)

    Add - Mount Point : (biarkan kosong)

    Grow to fill disk : aktifkan

    Partition type : Linux Swap

    Size : 150 (membuat partisi memory swap sebesar 150 Megabyte)

  12. Selesai dengan partisi, dilanjutkan dengan format partisi swap yang telah dibuat, dan mengaktifkannya untuk membantu memory dalam proses instalasi.
  13. Choose partitions to format; Pilih partisi yang telah dibuat untuk diformat. Jika anda menentukan mount point lebih dari satu (misalnya: /, /usr, dan /home) di mana partisi /home sudah berisi data, maka anda dapat memilih partisi/ dan /usr saja yang diformat.
  14. Selanjutnya adalah instalasi LILO (Linux Loader). Pilihannya adalah :

    1. Master Boot Record (MBR)

      Intal LILO di Master Boot Record, sehingga bisa langsung boot ke Linux pada saat komputer dinyalakan. Perlu diingat, jika anda melindungi MBR dengan virus protection lewat BIOS, maka akan muncul peringatan tentang virus yang mencoba menulis di MBR. Abaikan peringatan ini, atau virus protection-nya dinon-aktifkan sementara. Hal ini terjadi karena BIOS akan menganggap semua usaha untuk menulis di MBR sebagai virus.

    2. First Sector of Boot partition

      Instal LILO pada sektor pertama partisi root. Anda dapat menjalankan Linux Loadlin, atau boot loader lainnya seperti Boot Loader Windows NT, atau System Commander. Aktifkan create boot disk, jika anda ingin membuat disket boot. Perlu diperhatikan, jika anda memilih tipe instalasi Workstation, pilihan di atas tidak diberikan, dan RedHat secara otomatis menginstal LILO ke dalam MBR. Jika anda memilih Workstation, silakan lanjut ke langkah 16.

  15. Selanjutnya adalah konfigurasi jaringan (Network Configuration). Pada divais eth0 (baca: kartu jaringan pertama), tersedia pilihan :

    • Configure using DHCP; memanfaatkan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) atau
      penomoran IP terhadap host secara dinamis. Biarkan kosong kecuali anda terhubung ke DHCP server.
    • Activate on boot; kartu jaringan akan diaktifkan saat booting.
    • IP Address ; misalnya 192.168.100.1
    • Netmask; misalnya 255.255.255.0
    • Network; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.254
    • Broadcast; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.255
    • Hostname; misalnya spawn.heaven.id
    • Gateway; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.1. Gambaran tentang implementasi gateway bisa anda baca nanti di Bab III Konfigurasi Sistem sub bab IP Masquerade.
    • Primary DNS; isikan Name Server dari ISP anda, atau biarkan kosong dulu.
  16. Berikutnya konfigurasi Time Zone, dan user. Isikan password root, dan jika perlu tambahkan beberapa user untuk meminimalkan penggunaan account root. User ini dapat dipergunakan untuk login saat booting pertama kali ke RedHat.
  17. Authentication Configuration, pilih MD5 Password dan Shadow Password. MD5 password memungkinkan pemberian password hingga 256 karakter. Sedangkan shadow adalah metode penyimpanan password dari file password (/etc/passwd) ke dalam file lain (/etc/shadow) yang hanya bisa dibaca oleh root. Lebih lanjut baca Bab VII tentang keamanan jaringan.
  18. Selanjutnya adalah pemilihan paket program. Pilih paket program yang diperlukan. Untuk pemilihan masing masing program (Bukan berdasarkan paket), klik Select Individual Packages.
  19. Configuration; mengkonfigurasikan X Window untuk aplikasi grafis. Dimulai dengan pemilihan server berdasarkan kartu VGA yang ada. Misalnya S3 3D Trio, dengan jumlah memory 8 Megabyte (8192k). Aktifkan Use Graphical Login jika nanti menginginkan langsung masuk ke modus grafis (init 5) saat booting. Skip X Configuration, jika Anda tidak membutuhkan tampilan grafis, atau anda dapat konfigurasikan X belakangan.
  20. Setelah ini proses instalasi dilakukan. Ujicoba pada buku ini memakan waktu kurang lebih 10 menit. 21. Selesai instalasi, proses dilanjutkan dengan membuat bootdisk. Siapkan floppy jika anda menginginkannya, atau skip create boot disk jika anda tidak menginginkan pembuatan boot disk.
  21. Instalasi selesai. Booting komputer, dan masuk ke dalam prompt Linux RedHat. Jangan lupa untuk memasukkan boot disk jika anda instal LILO di sektor pertama partisi root.

Welcome to RedHat 6.2 i686 (Zoot)

Spawn login :

Instalasi SuSE

At » 23.02 // 0 Comments »

SuSE dapat langsung diinstal tanpa mempergunakan disket pada komputer yang sudah memiliki sistem operasi Windows atau DOS. Untuk sistem operasi lainnya, instalasi membutuhkan disket untuk inisialisasi kernel di komputer. Sebelum memulai instalasi, pastikan Anda mempersiapkan hal-hal sebagaimana dibahas dalam tahapan pre instalasi di sub bab sebelumnya. Berikut langkah-langkah instalasi SuSE :

  1. Masukkan CD-ROM SuSE
  2. Jika Anda masih berada di Microsoft Windows, restart komputer ke dalam MSDOS mode.
  3. Pindah ke drive dimana CD-ROM SuSE berada (misalnya D:\).
  4. Saat berada di drive CD-ROM, jalankan program setup. D:\> setup

  5. Pertama kali muncul adalah pilihan bahasa. Anda bisa pilih Bahasa Indonesia atau Inggris. Contoh dalam langkah instalasi berikut menggunakan pilihan Bahasa Inggris.
  6. Kemudian muncul pertanyaan drive tempat CD-ROM berada. Ketikkan D:\ atau E:\ , tergantung komputer Anda.
  7. Berikutnya adalah metode instalasi. Pilihan yang ada adalah :

    1. CD; jika Linux sudah mendukung CD-ROM yang Anda miliki.
    2. Hard disk; jika Linux sudah disalin dari CD-ROM ke hard disk.
  8. Selanjutnya adalah pemilihan kernel. Kernel adalah program utama Linux, inti dari sistem operasinya. SuSE menyediakan beberapa pilihan kernel yang sudah dikompilasi sebelumnya untuk mendukung perangkat keras secara spesifik. Misalnya kernelEIDE01 untuk perangkat keras(E)IDE secara umum, atau kernelSCSI01 untuk SCSI Adapter Aic 7xxx (Adaptec 274x). Pemilihan kernel ini tergantung konfigurasi komputer masing-masing.

  9. Masukkan parameter kernel. Jika Anda tidak mengetahuinya, langsung tekan enter.
  10. Berikutnya SuSE akan menanyakan apakah Anda menginginkan untuk instal Loadlin sekarang? Loadlin adalah program yang dijalankan di DOS untuk menginisialisikan kernel (menjalankan Linux) lewat MSDOS. Jawab ya jika Anda belum memilikinya, dan sebaliknya.
  11. Selesai proses instalasi Loadlin, kernel akan langsung dijalankan. Untuk inisialisasi kernel, secara otomatis dijalankan perintah :

    LOADLIN E:/suse/images/EIDE01 root=200 rw 2 Initrd

    E:/suse/images/initdisk.gz lang=english

    Jika Anda pelajari instalasi Slackware pada bagian sebelumnya, maka disini ditemukan metode yang serupa. Perintah pertama meminta loadlin untuk menjalankan kernelEIDE01, yang terletak di direktori E:/suse/images, dan status read write. Perintah kedua meminta initrd untuk menjalankan initdisk.gz dengan Bahasa Inggris (tergantung pilihan bahasa sebelumnya) setelah kernel berhasil diinisialisasi. Pada instalasi Slackware, tugas ini dijalankan oleh disk boot dan disk root. Perintah diatas mengeluarkan pesan di monitor:

    Load Linux now!

  12. Dari perintah kedua, initrd akan menjalankan Linuxrc (Versi 0.91) ke dalam komputer Anda. Pertama kali Anda harus memilih monitor. Anda dapat memilih monitor monokrom (hitam putih) atau warna. Berikut menu utama (Main Menu) Linuxrc, jalankan pengaturan dalam menu-menu berikut secara berurutan.

    1. Settings, meliputi

      • Language; untuk pengaturan bahasa
      • Display; untuk pengaturan monitor
      • Keymap; untuk pengaturan keyboard

      • Debug; pilihan untuk pengguna Linux tingkat lanjut. Isinya berupa pilihan Animation, Force rootimage, Enter rootimage, Instalation system, Scripting NFS port. Jika tidak tahu, Anda dapat abaikan pilihan ini, dan relatif tidak mengganggu proses instalasi secara keseluruhan.
    2. System Information, meliputi

      • Kernel Messages; Seluruh pesan yang disampaikan kernel saat booting (termasuk pengenalan perangkat keras). Dari pesan kernel ini Anda dapat mengetahui perangkat mana yang sudah didukung oleh kernel dan mana yang belum.
      • Hard disk /CD-ROMs; Catatan hard disk dan CD-ROM yang dikenali oleh kernel.
      • Modules; Catatan tentang driver perangkat keras (di Linux disebut sebagai modul) yang sudah diaktifkan
      • PCI; Catatan tentang kartu PCI yang dimiliki berdasarkan pengenalan oleh kernel.
      • Memory; Catatan tentang memory yang dimiliki berdasarkan pengenalan oleh kernel.
      • IO Port; Port Input Output
      • Interrupts; Catatan interrupts.
    3. Kernel Modules, meliputi

      • Load SCSI module; mengaktifkan modul SCSI yang belum dikenal oleh kernel. Hal ini diketahui dengan membaca pesan kernel pada bagian sebelumnya.
      • Load CD-ROM module; Mengaktifkan modul CD-ROM
      • Load network card module; Mengaktifkan modul kartu jaringan.
      • Load PCMCIA module; Mengaktifkan modul PCMCIA.
      • Show Loaded modules; Melihat modul-modul yang telah diaktifkan.
      • Unload modules; Menon-aktifkan kembali modul-modul yang telah aktif.
      • Autoload modules; Mengaktifkan modul secara otomatis dengan melakukan inspeksi (probing) terhadap semua perangkat keras yang ada.
    4. Start Instalation System; meliputi

      • Start Instalation; Mulai instalasi
      • Boot Instalation; Selesai instalasi dan boot komputer
      • Start Rescue System
      • Start Live CD
  13. Pada saat memilih Start Instalation, Linuxrc menanyakan media tempat di mana sumber file SuSE yang akan diinstal. Pilihan tersebut meliputi CD-ROM, Network (NFS), Network (FTP), Hard disk. Pilih sesuai kebutuhan Anda. Dalam contoh berikut instalasi dilakukan lewat CD-ROM.
  14. Setelah memilih media instalasi, segera muncul program YaST yang menawarkan tipe instalasi. Tipe yang ditawarkan adalah :

    • Install Linux from scratch; Instal SuSE baru ke dalam komputer dengan metode standar.
    • Update existing file system; Upgrade SuSE dari versi sebelumnya.
    • Instalation using expert mode; Instalasi dengan pilihan-pilihan khusus yang menawarkan modifikasi penuh.
    • Abort; membatalkan instalasi.
    Pilih install Linux from scratch

  15. Langkah selanjutnya adalah penentuan partisi. Sebelum melanjutkan, silakan baca tentang partisi pada sub bab instalasi Slackware. Pilihan pertama adalah partitioning hardware; ada dua pilihan :

    • partitioning; SuSE akan melakukan partisi otomatis sisa spasi hard disk yang masih kosong. Partisi otomatis ini meliputi partisi Linux sekaligus swap.
    • Do not partitioning; Untuk langkah partisi normal. Untuk belajar melakukan partisi, pilih do not partitioning.
  16. Setelah dipilih do not partitioning, akan muncul pilihan lagi, yakni :

    • Whole hard disk; SuSE akan mempartisi seluruh hard disk. Hindarkan pilihan ini.
    • Partitioning; melakukan partisi secara manual. Pilih partitioning untuk menjalankan partisi hard disk secara manual.
  17. Langkah selanjutnya adalah mengedit tabel partisi. Jalankan langkah ini secara hati-hati terutama jika Anda memiliki data dalam hard disk Anda. Berikut contoh tabel partisi yang sudah ada :

    Device Name From To Blocks Partition Type

    /dev/hda1 1 319 2562336 b Win 95 Fat 32
    /dev/hda2 320 1048 5855692 5 extended
    /dev/hda5 320 447 1028128 83 Linux Native
    /dev/hda6 448 463 128488 82 Linux Swap

  18. Tampilan tabel partisi bisa bermacam-macam, tergantung pengaturan di komputer Anda sebelumnya. Untuk membuat partisi baru, tekan F5.

    Starting Cylinder :

    End of partition: +1000M

    Pada pilihan Starting Cylinder, biarkan kosong, langsung tekan enter. Selanjutnya muncul End of Partition, masukkan jumlah megabyte yang Anda inginkan, diawali dengan tanda plus. Contoh di atas adalah membuat partisi baru dengan ukuran 1 Gigabyte (1000 Megabyte). Lakukan langkah ini hingga diperoleh daftar partisi yang diinginkan. 18. Selesai membuat partisi baru, lanjutkan dengan pemilihan partisi swap. Pilih Continue, dan akan muncul pertanyaan Select Swap Partition. Pilih partisi swap yang Anda tentukan sebelumnya. Anda akan dikonfirmasi, apakah Anda ingin melakukan cek swap yang akan diaktifkan? Cek ini meliputi bad blocks dan cek permukaan piringan hard disk yang akan digunakan. Pilih yes.

  19. Langkah selanjutnya adalah melakukan format terhadap sistem file Linux yang baru saja Anda buat partisinya. Contoh sistem file yang sudah ada :

    List of existing hard drive

    Device Blocks Inodes Format fstype mountpoint partition

    /dev/hda5 1028128 4096 No ext2 Linux

    Pilih F6 untuk format partisi yang ada. Pilih Normal Format. Selanjutnya, tekan F4 untuk menentukan mount point. Pilih /. Tekan Continue, dan partisi Anda akan diformat.

  20. Instalasi akan kembali ke prompt YaST untuk load configuration. Pilih default SuSE. Anda bisa pilih secara manual paket-paket yang diinginkan. Bagian ini memakan waktu yang cukup lama, sebab proses instalasi program yang dipilih sedang berjalan.
  21. Selesai instalasi program, Anda diminta memilih kernel lewat menu Select Kernel, dan pilih Standard (E)IDE kernel (jika hard disk atau CD-ROM Anda IDE) atau SCSI kernel (jika hard disk atau CD-ROM Anda SCSI).
  22. Berikutnya Anda akan ditanyakan untuk membuat boot disk. Jawab ya jika Anda memang menginginkan Linux di boot dari disket. Siapkan satu disket kosong. Jika tidak, teruskan.
  23. Setelah itu muncul menu LILO Instalation. Jawab yes dan segera Anda dibawa ke menu :

    • Pilihan berikut biarkan kosong

      Append line for hardware parameter :

    • Pilih Master Boot Record untuk menempatkan LILO di MBR sehingga saat # boot akan dijalankan.

      Where do you want install LILO :

      Master Boot Record

      Boot sector of root partition

      Boot sector of boot partition

      On floppy disk

    • Boot delay adalah lama waktu dalam satuan detik pada saat memilih menu sistem operasi yang akan dijalankan saat komputer dinyalakan.

      Boot Delay :

  24. Proses selanjutnya penentuan time configuration. Ini adalah satuan waktu yang digunakan oleh sistem operasi. Anda bisa memilih antara menggunakan GMT atau waktu lokal.
  25. Setelah itu penentuan hostname dan domain name. Isian ini sangat penting untuk memastikan program-program daemon yang membutuhkan nama mesin dan nama domain seperti server web dan server mail berjalan dengan baik. Untuk pengisian, misalnya:

    Hostname : spawn

    Domain Name : heaven.or.id

  26. Menu berikutnya adalah konfirmasi peran komputer Anda. Pilihannya adalah :

    • IP Loopback only; untuk mesin yang berjalan sendiri dan tidak terhubung ke jaringan
    • Real network; untuk mesin yang terhubung dalam jaringan.
    Pada bagian DHCP client, pilih no (kecuali jika Anda terhubung dalam jaringan dengan DHCP). Dalam contoh berikut, pilih real network.

    Catatan:

    DHCP atauDynamic Host Configuration Programadalah program yang mendistribusikan alamat IP pada setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan. Pemberian alamat IP secara dinamis ini memudahkan jaringan dengan user yang banyak, dan alamat IP tidak perlu diset satu per satu di tiap mesin. Cukup DHCP yang membagikannya secara acak. Program ini biasa dipergunakan di ISP (Internet Service Provider), di mana setiap user yang tersambung lewat modem, memperoleh alamat IP berubah-ubah pada tiap koneksi.
  27. Jika dipilih real network, menu berikutnya adalah memasukkan alamat jaringan :

    • type of network; piliheth0. Ini berarti dalam menghubungkan ke jaringan menggunakan kartu jaringan. Jika pada boot sebelumnya kernel belum mengenal kartu jaringan yang ada, Anda dapat mengkonfigurasikannya nanti. Lihat di Bab III, Sub Bab konfigurasi kartu jaringan.

    • IP Address of your machine; isikan alamat IP misalnya 192.168.1.100
    • Netmask; Isikan netmask berdasarkan kelasnya. Misal 255.255.255.0
    • Gateway; Biarkan kosong. Gambaran tentang gateway dapat Anda baca di Bab III sub bab IP Masquerade.
    • IP Address of PPP Partner; Isikan DNS server dari ISP Anda. Misalnya 202.158.3.7.
  28. Selanjutnya adalah mengkonfigurasikan sendmail lewat sendmail.cf. Menu yang diberikan:

    • Host with permanent network connection; Jika Anda terhubung dalam jaringan dengan sambungan yang permanen.
    • Single user machine without network connection; Jika komputer tidak terhubung dalam jaringan (standalone)
    • Host with temporarily network connection; Jika dalam waktu-waktu tertentu komputer Anda terhubung dalam jaringan (misalnya Internet).
    • Use UUCP to send mail; Jika mesin Anda terhubung dalam jaringan UNIX, dan mempergunakan protokol UUCP (Unix to Unix Copy Protocol)
    • Do not install /etc/sendmail.cf; Melewati menu ini, dan jika perlu sendmail.cf dapat dikonfigurasikan sendiri nantinya.
  29. Selesai konfigurasi sementara untuk sendmail, komputer akan direstart. Selanjutnya adalah mengisikan password untuk root. Usahakan untuk mengisi lebih dari 8 huruf.
  30. Langkah berikutnya membuat satu user sebagai contoh. Anda dapat menggunakan user contoh ini untuk login pertama kali nantinya. Usahakan untuk menggunakan user root seminimal mungkin.
  31. Langkah terakhir, mengkonfigurasikan beberapa peralatan tambahan seperti modem, dan mouse. Selesai langkah ini, Anda bisa langsung masuk ke Linux prompt, dan login dengan menggunakan account root atau user contoh yang telah anda tentukan sebelumnya.

Welcome to SuSE 6.2 (i386) - kernel 2.2.10 (tty1)

Spawn login :

My videos. denizal.

KOnten- KOnten Yg Lainnya Disini

Download Lagu-Lagu Indie

Paramore riot: clik sini tuk download
Korn: Download aza
Linkingpark: Download
Hoobastank: Download
PasBand: Download
Funeral for a friend: Download
Dark Funeral: Download
Paramore riot: clik sini tuk download
Korn: Download aza
Linkingpark: Download
Hoobastank: Download
PasBand: Download
Funeral for a friend: Download
Dark Funeral: Download
Paramore riot: clik sini tuk download
Korn: Download aza
Linkingpark: Download
Hoobastank: Download
PasBand: Download
Funeral for a friend: Download
Dark Funeral: Download
Paramore riot: clik sini tuk download
Korn: Download aza
Linkingpark: Download
Hoobastank: Download
PasBand: Download
Funeral for a friend: Download
Dark Funeral: Download
Paramore riot: clik sini tuk download
Korn: Download aza
Linkingpark: Download

NET & GAMES

GEN CYBERCAFE Jl. Lamajang II No.81 RT 05 RW 07 Des.Citeureup Kec. Bandung GEN